Sabtu, 21 Desember 2024 jam 19.30 Gedung Olah Raga (GOR) terlihat ramai. Ternyata Sanggar Mangir SMK Negeri 1 Pandak mengadakan kegiatan Malam Perjamuan Sastra (MPS). Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memperkuat karakter siswa khususnya karakter dan budaya jawa. Selain itu juga sebagai ajang penampilan berbagai potensi siswa yang diasah di Sanggar Sastra Mangir di bawah binaan Ria Apriliana,S.Pd dan Vita Listiani, S.Pd.
Berbagai tampilan siswa yang ditampilkan antaralain karawitan, tari, geguritan dan teater. Sutradara, pimpinan produksi dan semua pemain serta penampil di acara ini adalah siswa SMK Negeri 1 Pandak. Sutradara acara ini yaitu Elfani Dwi Listiana. Kemudian pimpinan produksi dipegang oleh Nur Aini Iswandari.
Teater yang ditampilkan adalah tentang nilai-nilai luhur yang harus tetap dijaga eksistensinya untuk mempertahankan jati diri suatu wilayah. Danu (18) seorang anak kaum di Desa Wanareja yang masih menjaga tradisi di tempatnya, yaitu wiwitan. Wiwitan adalah prosesi persembahan tradisional masyarakat Jawa sebelum panen padi dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.
Berbeda dengan Danu, Ronald (19) seorang anak kontraktor yang arogan, kekinian, dengan sejuta ambisinya menolak adanya wiwitan. Saat itu Ronald sedang melihat melihat-lihat lahan untuk proyek ayahnya. Ia melihat ada sekumpulan orang seumurannya yang sedang melakukan suatu prosesi yang tidak diketahuinya. Di tempat yang sama, Danu sedang melakukan prosesi tersebut dengan beberapa temannya. Ronald mendatangi mereka dan bertanya mengenai prosesi tersebut. Hal itu menimbulkan perdebatan diantara mereka. Keduanya tetap teguh pada keyakinannya masing-masing. Ronald dengan gaya kekiniannya dan Danu dengan kearifannya. Perdebatan terus berlanjut hingga tak menemukan titik penyelesaian. (Farkh).
Beri Komentar